A. Selayang Pandang
Subak
adalah sistem pengelolaan distribusi aliran irigasi pertanian khas
masyarakat Bali. Sistem ini sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu
dan terbukti mampu meningkatkan produktifitas pertanian di Bali. Melalui
sistem Subak, para petani memperoleh jatah air sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh musyawarah warga. Secara filosofis, keberadaan Subak
merupakan manifestasi dari konsep Tri Hita Karana, yaitu relasi
harmonis antara manusia dan Tuhan, manusia dan alam, serta relasi antar
sesama manusia. Oleh sebab itu, kegiatan dalam perkumpulan Subak
tak hanya meliputi masalah pertanian semata, melainkan juga meliputi
masalah ritual dan peribadatan untuk memohon rejeki yang belimpah.
Potensi kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Bali inilah yang kemudian ‘diawetkan‘ menjadi Museum Subak. Museum Subak
diresmikan oleh Gubernur Bali pada tanggal 13 Oktober 1981. Museum ini
merupakan Museum Khusus karena memamerkan satu tema, yaitu sistem
pertanian di Bali.
Museum Subak dapat
dikunjungi pada hari Senin—Sabtu jam 08.00—16.30, dan hari Jumat jam
08.00—13.00. Adapun hari Minggu dan hari libur nasional tutup.
B. Keistimewaan
Museum Subak merupakan satu-satunya museum yang mengetengahkan segala hal ihwal pertanian di Bali. Museum ini memamerkan miniatur Subak
lengkap dengan gambar-gambar proses pembuatannya, seperti tahapan
menemukan sumber mata air, membuat terowongan air dan membangun
bendungan, serta membuat saluran penghubung untuk mengalirkan air ke
sawah-sawah penduduk. Museum Subak juga memiliki data audio-visual yang menerangkan tentang proses budidaya padi, mulai dari musyawarah anggota Subak, kesepakatan pengaturan air, serta ritual memohon hasil panen yang melimpah.
Selain
itu, museum ini juga memamerkan alat-alat pertanian tradisional Bali,
seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat untuk membajak sawah, alat
untuk membetulkan saluran irigasi, serta miniatur dapur tradisonal
lengkap dengan tata ruang dan perabot untuk memasak nasi. Pengunjung
Museum Subak juga dapat menambah pengetahuan tentang pertanian
dengan mengunjungi fasilitas pepustakaan di komplek museum ini. Koleksi
buku dalam perpustakaan cukup lengkap, mulai dari berbagai kajian lintas
disiplin mengenai sistem Subak hingga masalah-masalah pertanian secara umum.
C. Lokasi
Jalan Gatot Subroto, Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Indonesia.
0 comments:
Post a Comment