Taman nasional gunung Leuser terletak di
propinsi Naggroe Aceh Darussalam dan propinsi Sumatera Utara dan
merupakan hutan lindung yang harus di jaga dan di lestarikan. Secara
spesifik, gunung Leuser terdiri dari Suaka Margasatwa Kluit, Suaka
Margasatwa Gunung Leuser, Suaka Margasatwa Kappi, Suaka Margasatwa
Langkat Selatan, Suaka Margasatwa Sikundur, Taman Wisata Lawe Gura,
Taman Wisata Sikundur dan hutan lindung serta hutan produksi terbatas.
AKSES MENUJU LEUSER
Dari terminal Pinang Baris - Medan, pendaki dapat naik bis berukuran besar seperti Garuda, Pinem atau selain menuju Kutacane yang berjarak 233 km, dengan memakan waktu kira - kira 10 - 12 jam. Dalam perjalanan tersebut pendaki akan melewati Brastagi dan Kaban jahe. Kutacane merupakan ibukota Aceh Tenggara. Daerah ini membentang diantara jalan raya yang menghubungkan Banda Aceh
dengan Bakingan, yang membentang sepanjang 508 km. Selain melalui
Medan, Kutacane juga dapat ditempuh melalui Banda Aceh dengan
mengendarai Colt L-300. Selanjutnya dari kutacane naik angkutan lokal (
Loser, Marmas ) Jurusan Blangkajeren ke Desa Angusan, atau dapat
mencarter langsung ke Desa Kedah Penosan.
JALUR PENDAKIAN
Sekarang sudah terdapat 4 jalur yakni jalur normal, merupakan jalur
pertama yang dibuka oleh Wanadri. Jalur ini mengambil start dari Desa
Kedah Penosan Kuta Panjang Aceh Tenggara. Tiga jalur lainnya terdapat
pada pendakian Gunung Leuser melalui jalur selatan. Ketiga jalur
tersebut yakni jalur Peulumat yang dibuka oleh UKM PA Leuser Unsyiah
pada tahun 1994, yang startnya dimulai dari Desa Peulumat Kecamatan
Labuhan Aceh Selatan, jalur Rika Vandayana yang dibuka pada tahun 1990.
Perintisan jalur tersebut gagal dan hilang, karena saat rombongan menyeberangi Sungai Kerueng Meukek dilanda air bah, yang mengakibatkan tewasnya Rika Vandayana yang juga merupakan Anggota Wanadri. Beberapa
waktu kemudain jalur ini dirintis kembali oleh tim putri Jeumpa pada
tahun 1995 yang mengambil start dari Desa Jambo Papeun Kecamatan Meukek Aceh Selatan. Jalur ini kemudian diberi nama jalur Putri Jeumpa. dan jalur Manggeng yang dirintis oleh anggota gabungan Wanadri dan Brimob Polri pada bulan Mei 1994 melalui kecamatan Manggeng Aceh Selatan.
GREEN SINEBUK ( KEDAH ) - SIMPANG ANGKASAN
Dari jalur Kedah Aceh Tenggara, puncak gunung yang dituju tidak kelihatan berbeda dengan gunung-gunung lain yang ada di Jawa. Green Sinebuk
merupakan pos terakhir berupa Bungalow yang berada pada ketinggian 1555
mdpl. Vegetasi di sekitar daerah ini merupakan daerah perkebunan
masyarakat dan hutan herogen dengan keadaan alam yang berupa perbukitan
dataran tinggi. Setiba di daerah ini pendaki akan diserbu oleh para
guide yang memasang tarif antara Rp. 800.000 s/d Rp.1.000.000 per
pendakian. Disekitar area ini terdapat 7 etnis penduduk yang mendiami
seputar ekosistem Leuser yaitu Gayo, Aceh, Melayu, Alas, Singkil, Karo
dan Pakpak. Untuk menuju puncak gunung Leuser diperlukan waktu
selama 9-10 hari tergantung cuaca dan kondisi fisik pendaki. Maka secara
total pulang - pergi, pendakian memakan waktu kira - kira 14 - 16 hari.
untuk mencapai puncak gunung Leuser pendai harus melewati 7 gunung lagi
sebagai persyaratannya.
Hutan pertama yang ditemui kondisinya masih cukup rimbun dan
berlumut yang menyebabkan jalan setapaknya sangat licin. karena lebatnya
hutan di daerah ini, sinar mataharipu tidak samai ke tanah sehingga
kelembabannya menjadi abadi. Menurut penduduk setempat, daerah di
sekitar ini terdapat " persimpangan siluman " yang merupakan
sebuah persimpangan menuju perkebunan ilegal " perkebunan daun surga "
yang di kelola oleh oknum - oknum tertentu. Disinyalir harimau Sumatera
masih berkeliaran di sekitar daerah ini. Dan di sepanjang jalan akan
disajikan pemandangan hewan - hewan yang langka. Menuju Simpang Angkasan diperlukan waktu normal pendakian 9 - 10 jam, itupun jika di dukung cuaca yang bersahabat.
SIMPANG ANGKASAN - JAMBUR
Simpang Angkasan terdapat disebuah pegunungan yang berada di ketinggian
1525 mdpl. Vegetasi di sekitar adalah hutan heterogen dan hutan yang
telah hangus terbakar.Banyak terdapat jenis burung dan tumbuhan pemangsa
binatang ( kantong semar ). Didaerah ini pendaki diwajibkan waspada
karena terdapat percabangan lintasan yang cukup membingungkan. Untuk itu
diperlukan Orientasi dan navigasi yang jitu dan tepat agar
pendaki dapat meneruskan perjalanan menuju jambur. Lintasan menuju
Jambur mulai nanjak dan berat dengan lebatnya vegetasi yang di dominasi
oleh juluran pohon rotan. Diperlukan waktu 2 - 3 jam menuju Jambur.
JAMBUR - PUNCAK ANGKASAN
Jambur merupakan sebuah pos pendakian yang berupa tanah terbuka dan
disekitar terdapat genangan air yang dapat digunakan sebagai keperluan
memasak bagi para pendaki. Untuk menuju puncak Angkasan diperlukan waktu
3 - 4 jam dengan lintasan yang tetap menanjak.
PUNCAK ANGKASAN - SIMPANG JI'IT
Puncak Angkasan berada pada ketinggian 2891 mdpl. Disini pendaki dapat
menjumpai beberapa jenis fauna. Perjalanan kesana ditempuh dengan
menyusuri sebuah punggungan yang berhutan sangat lebat. Perjalanan kira -
kira memakan waktu 2 - 2.5 jam dengan panjang lintasan 3.4 km.
Simpang JI'IT biasa dikenal juga dengan simpang 21. Selepas area
ini lintasan tetap landai. Sekitar 1 km kemudian pendaki akan memasuki
area hutan kayu manis. Selanjutnya pendaki harus benar - benar kembali
menentukan orientasi medan yang tepat karena lintasan banyak tertutup
oleh semak. Untuk sampai lintasan Badak pendaki perlu menempuhnya selama
3.5 - 4 jam dengan lintasan menanjak.
LINTASAN BADAK - BLANGBEKE
Lintasan Badak merupakan area camp yang berada didekat Bukit Perpanji.
Biasanya pendaki berada disini jika telah memasuki hari kelima. Setelah
itu lintasan menuju Blangbeke sangatlah panjang yang memakan waktu
pendakian 8 - 10 jam. Untuk itu pendaki dianjurkan menimbun logistik
sebagai cadangan makanan saat turun kelak.
BLANGBEKE - KOLAM BADAK
Selepas area Blangbeke kondisi medan mulai memasuki daerah berhutan
lebat dan pepohonannya diselimuti lumut tebal. Vegatasi sepanjang
lintasan ini sangatlah beragam mulai dari pohon berbatang keras dan
lebat hingga semak dan benalu yang menempel apada pepohonan besar
tersebut. Namun sepanjang lintasan ini belum dapat ditemui edelweis.
Selepas area tersebut pendaki akan menyeberangi tiga buah sungai
kecil dan sangat jernih dan dingin, dan sebuah sungai yang cukup besar
dengan luas penampang mencapai 10 m, yang bernama sungai Alas 2 .
sekitar 3 jam kemudian, pendaki akan tiba di Camp Kolam Badak.
KOLAM BADAK - BIPAK
Dinamakan kolam badak karena tempat ini sering digunakan berkubang oleh Badak - Badak Sumatera.
Panorama disekitar kolam badak ini sangatlah indah bila cuaca cerah.
Karena lokasinya sangat terbuka sehingga memungkinkan pendaki untuk
menyaksikan area di kawasan bawah. Selain itu di tempat ini juga
terdapat genangan air yang menyerupai sebuah danau. Ditempat yang cukup
terbuka dengan sinar matahari yang cukup ini pendaki dapat menyempatkan
diri menjemur segala perlengkapan pendakian yang basah. Selepas area
kolam badak medan yang akan dilalui pendaki kembali menanjak dan sesekali menurun dengan pemandangan yang sangat indah. untuk mencapai Camp Bipak perlu waktu 5.5 - 6 jam.
BIPAK - BIPAK KALENG
Bipak kaleng merupakan sebuah pos yang berasal dari kata bivoak atau
bivak. Tempat ini berada disebuah puncak bukit kecil yang tak bernama,
biasanya pada hari ke 7 pendaki akan tiba disini. Puncak Leuser belumlah
menampakan dirinya. Untuk sampai ke bipak kaleng memakan waktu
selama 5-6 jam pendakian dengan medan yang hampir sama dengan
sebelumnya, yakni naik turun melewati perbukitan dan lembah.
BIPAK KALENG - BIPAK BATU
Dinamakan bipak kaleng karena diarea ini terdapat bekas kaleng sisa
makanan yang didrop dari helikopter kepada rombongan yang kehabisan
perbekalan. untuk sampai ke bipak batu hanya memerlukan waktu 30 - 45
menit.
BIPAK BATU - PADANG SABANA
Dinamakan bipak batu karena di tempat ini banyak terdapat batu
berserakan dengan dikelilingi vegetasi semak dan nyaris tidak terdapat
pepohonan. Dari area ini puncak Gunung Leuser
masih belum tampak. Selepas area ini lintasan landai dan tidak begitu
menanjak. Ditengah pendakian dapat di temui sebuah sungai kecil yang
membentang, airnya jernih. Untuk mencapai padang sabana diperlukan waktu
4 - 4.5 jam.
PADANG SABANA - PUNCAK LOSER
Padang sabana merupakan padang rumput yang sangat luas dan indah. Area ini dapat digunakan pendaki sebagai tempat summit attack untuk keesokan harinya menuju puncak Loser.
Lintasan menuju puncak loser tidaklah begitu menanjak dan hanya
membutuhkan waktu selama 1.5 jam. Puncak Loser merupakan yang tertinggi
dari puncak Leuser. Puncak ini mempunyai ketinggian 3404 mdpl, dan hanya
berdampingan dengan puncak gunung Leuser yang merupakan rentetan Bukit Barisan yang memanjang di sepanjang pulau Sumatera.
Kemudian perjalanan dapat dilanjutkan menuju Puncak Leuser yang
membutuhkan waktu pendakian 5 - 6 jam, dengan melewati beberapa
punggungan. Setiba di Puncak Leuser pendaki dapat menyaksikan indahnya Taman Nasional Gunung Leuser
yang berbukit - bukit bergelombang seluas 950.000 ha dan dihiasi oleh
deburan ombak nun jauh di sisi selatan diantara kabut tipis yang
melintas, yang menyadarkan betapa kecilnya umat manusia dibandingkan
ciptaan Tuhan.
Thursday, November 27, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment