Sejarah heroik yang dimiliki bangsa
Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan
tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum
sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai
warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan,
sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap
dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah
perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional
Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang
turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan
nama Museum Bukit Barisan.
Menurut sejarahnya, bangunan museum ini
didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini
merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942,
ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kemudian
menjadi Markas Kementai Jepang. Pada tahun 1950, bangunan ini menjadi
Markas Komando Teritorium I. Tidak berselang lama, pada tahun 1959
hingga 1971, bangunan ini dialihfungsikan sebagai Kantor Kodam I/BB.
Sejak 1971 hingga sekarang, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai
Museum Perjuangan ’45 TNI.
Museum
Perjuangan ‘45 TNI memamerkan kisah perjuangan tentara beserta
peralatan perangnya. Terdapat sedikitnya 555 koleksi benda-benda
bersejarah terkait dengan perjuangan revolusi fisik tahun 1945 hingga
1948. Uniknya, senjata-senjata yang dipamerkan di museum ini rata-rata
merupakan senjata rampasan yang diambil dari tangan penjajah. Senjata
yang diunggulkan sebagai koleksi dari museum ini antara lain SMR Medzen
No. 1463 buatan Swedia, Brengun MK-1 (White Barrel) No.K-4057 buatan
Inggris, Laras Meriam Kanon/Tank No. 52170 buatan USA, SMB No.6888, dan
SP Bazoka 5 Inchi M20 A1 B1, No.7140681. Sedangkan senjata asli buatan
Indonesia hanya sedikit bila dibandingkan dengan senjata-senjata
rampasan tersebut. Salah satu senjata asli buatan Indonesia yang menjadi
koleksi berharga dari museum ini adalah senapan locok atau disebut juga
senjata “tunggu dulu”. Senjata “tunggu dulu” ini dibuat di Bandung dan
digunakan oleh tentara beserta laskar rakyat Sumatera Utara untuk
menghadapi Agresi Militer Belanda I dan II di Medan Area dan pada perang
gerilya tahun 1945 hingga 1949.
Selain senapan locok atau senjata”tunggu
dulu” tersebut, terdapat pula koleksi lainnya berupa meriam tomong,
yaitu meriam yang dibuat di Brayan, dibuat dari tiang listrik yang ada
ketika itu. Dari senjata-senjata asli buatan rakyat Indonesia tersebut
menggambarkan betapa bangsa Indonesia berjuang dengan kesederhanaannya.
Senjata ala kadarnya tidak membuat gentar para pejuang kala itu untuk
terus berjuang merebut hak kemerdekaan bangsanya. Uniknya lagi, senjata
merupakan suatu prestasi tersendiri di massanya.
Museum
ini terletak di Jln. Zainul Arifin No. 8 Kelurahan Petisah, Kecamatan
Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Lokasi museum ini cukup dekat dari
Bandara Polonia, yaitu kurang dari 4 km atau sekitar 10 – 15 menit
berkendara. Jika Anda ingin mengunjungi museum ini, ada waktu kunjung
yang perlu diperhatikan. Musuem ini dibuka untuk umum pada hari Senin –
Jumat pukul 07.00 – 15.00. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, Anda
harus melakukan reservasi terlebih dahulu (Tel. +62 621 455-6927).
Museum ini telah menjadi daya tarik
tersendiri bagi kota Medan. Maka dari itu, walaupun dimiliki oleh TNI,
namun museum ini juga dibuka sebagai objek wisata untuk umum karena
museum ini dapat memberikan nilai pengetahuan sejarah yang tinggi
tentang perjuangan rakyat dan TNI di Sumatera Utara. Tidak diharuskan
membayar tiket masuk untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ’45 TNI.
Namun pengunjung dapat memberikan sumbangan yang bersifat sukarela yang
nantinya akan digunakan untuk membantu mendanai biaya perawatan dan
pemeliharaan museum ini.
Selain Museum Perjuangan ’45 TNI, Anda juga dapat mengunjung museum lainnya di sekitar kota Medan seperti Museum Negara Provinsi Sumatera Utara yang tidak kalah menariknya.
ALAMAT
Jalan Zainul Arifin No. 8
Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah,
Kabupaten/Kota Medan, Sumatera Utara
Telepon 061-4556927
Jalan Zainul Arifin No. 8
Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah,
Kabupaten/Kota Medan, Sumatera Utara
Telepon 061-4556927
0 comments:
Post a Comment