Wednesday, November 26, 2014

Museum Perjuangan TNI Kodam I Bukit Barisan


Sejarah heroik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan, sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Bukit Barisan.
Menurut sejarahnya, bangunan museum ini didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942, ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kemudian menjadi Markas Kementai Jepang. Pada tahun 1950, bangunan ini menjadi Markas Komando Teritorium I. Tidak berselang lama, pada tahun 1959 hingga 1971, bangunan ini dialihfungsikan sebagai Kantor Kodam I/BB. Sejak 1971 hingga sekarang, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai Museum Perjuangan ’45 TNI.
Museum Perjuangan ‘45 TNI memamerkan kisah perjuangan tentara beserta peralatan perangnya. Terdapat sedikitnya 555 koleksi benda-benda bersejarah terkait dengan perjuangan revolusi fisik tahun 1945 hingga 1948. Uniknya, senjata-senjata yang dipamerkan di museum ini rata-rata merupakan senjata rampasan yang diambil dari tangan penjajah. Senjata yang diunggulkan sebagai koleksi dari museum ini antara lain SMR Medzen No. 1463 buatan Swedia, Brengun MK-1 (White Barrel) No.K-4057 buatan Inggris, Laras Meriam Kanon/Tank No. 52170 buatan USA, SMB No.6888, dan SP Bazoka 5 Inchi M20 A1 B1, No.7140681. Sedangkan senjata asli buatan Indonesia hanya sedikit bila dibandingkan dengan senjata-senjata rampasan tersebut. Salah satu senjata asli buatan Indonesia yang menjadi koleksi berharga dari museum ini adalah senapan locok atau disebut juga senjata “tunggu dulu”. Senjata “tunggu dulu” ini dibuat di Bandung dan digunakan oleh tentara beserta laskar rakyat Sumatera Utara untuk menghadapi Agresi Militer Belanda I dan II di Medan Area dan pada perang gerilya tahun 1945 hingga 1949.
Selain senapan locok atau senjata”tunggu dulu” tersebut, terdapat pula koleksi lainnya berupa meriam tomong, yaitu meriam yang dibuat di Brayan, dibuat dari tiang listrik yang ada ketika itu. Dari senjata-senjata asli buatan rakyat Indonesia tersebut menggambarkan betapa bangsa Indonesia berjuang dengan kesederhanaannya. Senjata ala kadarnya tidak membuat gentar para pejuang kala itu untuk terus berjuang merebut hak kemerdekaan bangsanya. Uniknya lagi, senjata merupakan suatu prestasi tersendiri di massanya.
Museum ini terletak di Jln. Zainul Arifin No. 8 Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Lokasi museum ini cukup dekat dari Bandara Polonia, yaitu kurang dari 4 km atau sekitar 10 – 15 menit berkendara. Jika Anda ingin mengunjungi museum ini, ada waktu kunjung yang perlu diperhatikan. Musuem ini dibuka untuk umum pada hari Senin – Jumat pukul 07.00 – 15.00. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, Anda harus melakukan reservasi terlebih dahulu (Tel. +62 621 455-6927).
Museum ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Medan. Maka dari itu, walaupun dimiliki oleh TNI, namun museum ini juga dibuka sebagai objek wisata untuk umum karena museum ini dapat memberikan nilai pengetahuan sejarah yang tinggi tentang perjuangan rakyat dan TNI di Sumatera Utara. Tidak diharuskan membayar tiket masuk untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ’45 TNI. Namun pengunjung dapat memberikan sumbangan yang bersifat sukarela yang nantinya akan digunakan untuk membantu mendanai biaya perawatan dan pemeliharaan museum ini.
Selain Museum Perjuangan ’45 TNI, Anda juga dapat mengunjung museum lainnya di sekitar kota Medan seperti Museum Negara Provinsi Sumatera Utara yang tidak kalah menariknya.

ALAMAT

Jalan Zainul Arifin No. 8
Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah,
Kabupaten/Kota Medan, Sumatera Utara
Telepon 061-4556927

0 comments:

Post a Comment

ads

ads