Lahan
bekas rumah kelahiran Bung Hatta seluas 1.000 m ² dibebaskan oleh
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi. Diperkirakan luas tanah itu baru
sebagian dari lahan yang dahulu dimiliki keluarga almarhum Bung Hatta.
Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara yang mengelola Universitas Bunga
Hatta merenovasi rumah kelahiran Bung Hatta pada bulan September 1994.
Perencanaan dan Pelaksanaan renovasi dipimpin oleh Rektor Universitas
Bung Hatta. Museum ini dikelola oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya
Kota Bukittinggi.
Rumah
ini adalah tempat Bung Hatta dilahirkan dan menghabiskan masa kecilnya
sampi berusia 11 tahun. Bung Hatta melanjutkan pendidikan menengahnya
di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah di kota Padang.
Rumah
asli tempat Bung Hatta dilahirkan sudah runtuh di tahun 1960-an, tetapi
atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, maka rumah tersebut
dibangun ulang sebagai upaya mengenang dan memperoleh gambaran masa
kecil sang proklamator di kota Bukittinggi. Penelitian pembangunana
ulang dimulai dari bulan November 1994 dan dimulai pada tanggal 15
Januari 1995. Rumah ini diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995,
bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta sekaligus dalam rangka merayakan
50 tahun Indonesia Merdeka.
Rumah
ini dibangun mengikuti bentuk aslinya yang dapat dilihat di memoir Bung
Hatta dan berbagai foto/dokumentasi milik keluarga Bung Hatta. Sebagian
besar perabotan di dalam rumah masih asli dari peninggalan masa kecil
Bung Hatta yang diperoleh dari keluarga dan kerabat beliau, begitupun
tata letak perabotan tersebut masih dipertahankan di tempat asalnya.
Koleksi
Koleksi
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta antara lain berupa
perabotan-perabotan yang berhubungan dengan kehidupan masa kecil Bung
Hatta, seperti tempat tidur, lemari, kursi, jam antik, lampu antik, meja
dan beberapa peralatan dapur.
Beberapa
benda peninggalan keluarga Bung Hatta juga disimpan di Rumah Kelahiran
Bung Hatta ini, seperti mesin jahit tua milik nenek Bung Hatta ini.
Rumah Kelahiran Bung Hatta ini memang adalah rumah neneknya.
Perabotan
kayu Rumah Kelahiran Bung Hatta yang dibuat dari kayu surian, sejenis
kayu Jati di Jawa, semuanya masih asli, demikian juga lampu dan karpet,
serta benda-benda lainnya yang masih asli. Hanya tikar yang telah
digantu baru, namun disamakan dengan jenis dan bentuk aslinya.
Sumur lama yang lokasinya berada di dalam Rumah Kelahiran Bung Hatta. Aslinya sumur ini berada di belakang rumah, dekat dapur.
Sewaktu
renovasi, karena membutuh halaman, bangunan Rumah Kelahiran Bung Hatta
ini pun dimundurkan ke belakang, sehingga letak sumurnya menjadi berada
di dalam rumah. Umur sumur ini lebih tua dari Rumah Kelahiran Bung Hatta
yang pertama kali dibuat pada 1860, dan airnya masih baik digunakan
sampai sekarang.
Jl. Sukarno – Hatta No. 37 Bukittinggi
Sumatera Barat.
Sumatera Barat.
0 comments:
Post a Comment