Gunung Inerie atau disebut juga Ineri atau Rokkapiek merupakan
gunung api tipe Strato dengan bentuk kerucut sempurna secara geografis terletak
pada posisi 08o 53’ LS dan 120o 57’ BT dan secara administratif berada di
Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puncak Gunung Inerie terletak
pada ketinggian 2.230 m dpl dengan kota terdekat adalah Bajawa dan pos pengamatannya
terletak di Jl. Raya Bajawa – Ende, Desa Bomari, Kecamatan Bajawa, Kabupaten
Ngada, Nusa Tenggara Timur pada posisi geografis : 08o 48’ 26,40” LS dan 120o
58’ 37,50” BT (1243 m dpl).
Penduduk yang terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau
lahar hujan pada KRB 3 berjumlah 938 orang, yang terdiri dari 431 orang
laki-laki dan 507 orang perempuan. Pada KRB 2, penduduk yang terancam aliran
awan panas, lava, gas beracun atau lahar hujan berjumlah 3.066 orang, yang
terdiri dari 1.417 orang laki-laki dan 1.649 orang perempuan. Sedangkan pada
KRB 1, penduduk yang terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau lahar
hujan berjumlah 5.857 orang, yang terdiri dari 2.741 orang laki-laki dan 3.116
orang perempuan. Jumlah penduduk yang terancam aliran awan panas, lava, gas
beracun atau lahar hujan pada seluruh KRB adalah 9.861 orang yang tersebar di
16 desa, terdiri dari 4.589 orang laki-laki dan 5.272 orang perempuan.
Bangunan yang terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau
lahar hujan pada KRB 3 meliputi 214 bangunan rumah, 4 fasilitas pendidikan dan
3 fasilitas kesehatan. Pada KRB 2, bangunan yang terancam aliran awan panas,
lava, gas beracun atau lahar hujan meliputi 715 bangunan rumah, 7 fasilitas
pendidikan dan 5 fasilitas kesehatan. Sedangkan pada KRB 1, bangunan yang
terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau lahar hujan meliputi 1.468
bangunan rumah, 13 fasilitas pendidikan dan 5 fasilitas kesehatan.
Lingkungan yang terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau
lahar hujan pada KRB 3 meliputi areal seluas 1.179 ha, yang terdiri dari 405 ha
hutan, 515 ha semak belukar, dan 259 ha tegalan. Pada KRB 2, lingkungan yang
terancam aliran awan panas, lava, gas beracun atau lahar hujan meliputi areal
seluas 3.631 ha, yang terdiri dari 394 ha hutan, 12 ha pemukiman dan bangunan,
307 ha perkebunan, 324 ha sawah dan ladang, 1.103 ha semak belukar, dan 1.491
ha tegalan. Sedangkan pada KRB 1, lingkungan yang terancam aliran awan panas,
lava, gas beracun atau lahar hujan meliputi areal seluas 6.040 ha, yang terdiri
dari 359 ha hutan, 74 ha pemukiman dan bangunan, 1.655 ha perkebunan, 983 ha
sawah dan ladang, 778 ha semak belukar, dan 2.191 ha tegalan.
0 comments:
Post a Comment