Museum merupakan sebuah wahana ilmu pengetahuan dan pendidikan. Sejalan
dengan semangat itu, maka pendirian Museum Biologi sangat tepat sebagai sarana
edukasi bagi para pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum untuk mempelajari
Biologi, khususnya keanekaragaman hayati.
Gambar.
penampakan museum Biologi dari depan
|
Museum Biologi UGM tersebut terletak di Jalan Sultan Agung No. 22 Kecamatan
Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Yogyakarta. Pendirian museum ini merupakan
gagasan dari Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto
(alm.). Awalnya, koleksi museum ini merupakan penggabungan dari koleksi Museum
Zoologicum yang dikelola Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan koleksi Museum
Herbarium yang dikelola Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm.). Sejak tahun 1956,
kedua museum ini bersama-sama berada di bawah
Fakultas Biologi UGM Yogyakarta yang kala itu masih bertempat di Ndalem
Mangkubumen, Ngasem, kondang dengan sebutan Fakultas “Kompleks Ngasem”.
Pada perkembangan selanjutnya, atas prakarsa Dekan Fakultas Biologi Ir.
Suryo Adisewoyo (Alm.), bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM
pada tanggal 20 September 1969, diresmikanlah Museum Biologi yang terletak di
Jalan Sultan Agung No. 22 Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta,
Yogyakarta. Peresmian dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Soeroso H.
Prawirohardjo, M.A. (Alm.). Museum Biologi UGM mulai dibuka untuk umum sejak 1
Januari 1970. Tahun 1969 – 2001, pengelolaan Museum Biologi ini berada di bawah
tanggungjawab Drs. Anthon Sukahar sebagai ketua tim pelaksana sekaligus
Direktur Museum yang pertama. Berturut-turut merupakan pengganti Drs. Anthon
Sukahar yaitu Prof. Dr. Mammet Sagi (2001 – 2003), Dr. RC. Hidayat Soesilohadi,
MS (2003 – 2004), Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. (2004 – 2008), Drs. Trijoko,
M.Si. (2009 – 2011), Ludmilla Fitri Untari S.Si, M.Si (2011 – 2012), dan Donan
Satria Yudha, S.Si., M.Sc. (2012 – sekarang).
Koleksi Museum Biologi
Koleksi Museum Biologi UGM ini
mengkhususkan pada flora dan fauna. Koleksi tersebut meliputi 3.752 buah
koleksi bentuk herbarium kering dan basah, awetan hewan kering dan basah,
kerangka, serta fosil. Sebanyak 70% merupakan preparat tumbuhan, sedangkan 30%
lainnya berupa preparat hewan. Koleksi-koleksi tersebut sebagian besar berasal
dari Indonesia, serta beberapa berasal dari luar negeri yang merupakan
sumbangan dari peneliti, dosen maupun masyarakat. Beberapa koleksi merupakan
koleksi binatang langka dan wajib dilindungi, misalnya komodo, harimau, beruang
madu, trenggiling, burung cendrawasih, dan buaya putih. Adapun koleksi tumbuhan
meliputi koleksi tumbuhan rendah (Cryptogamae) sampai dengan koleksi tumbuhan
tinggi (Spermatophyta) yang diawetkan dalam bentuk herbarium kering (1672
species dari 180 familia) dan herbarium basah (350 buah).
Di Museum Biologi dapat dijumpai beberapa kotak Diorama. Di dalam setiap
Diorama, terdapat satu jenis atau sekelompok hewan dengan latar belakang
habitat mereka yang diilustrasikan pada gambar tiga dimensi. Dengan menyaksikan
Diorama ini, maka dapat dibayangkan kehidupan nyata dan habitat hewan-hewan
tersebut.
Selain koleksi awetan hewan dan tumbuhan, terdapat pula ruang display untuk pengamatan mikroskopis. Di
sini pengunjung mendapat kesempatan untuk mengamati sediaan preparat hewan dan
tumbuhan dengan memanfaatkan sarana mikroskop yang ada
Alamat
Jalan Sultan Agung No. 22 Yogyakarta
Telp/Fax. (0274) 376740
Email : mus_bio@ugm.ac.id
0 comments:
Post a Comment