Tuesday, November 25, 2014

Museum Huta Bolon Simanindo

Budaya Batak Di Simanindo Budaya batak toba adalah budaya yang unik, terkesan mistis, dan terkenal di beberapa tempat dalam skala nasional maupun internasional. Dimulai dari upacara adat yang nyaris sempurna, setiap gerakan, alat, dekorasi, bahkan busana memiliki arti tersendiri. Hal inilah yang membuat Tanah Batak dan budayanya sebagai salah satu penarik wisatawan di Simanindo yang unik dan diminati oleh setiap pengunjung. Mayoritas suku masyarakat Simanindo merupakan Batak Toba yang memiliki banyak kisah menarik tentang cerita nenek moyang/para Raja, dan peninggalan benda-benda bersejarah. Anda dapat mengetahui berbagai properti adat yang dimiliki oleh Batak Toba dengan meng-klik info disamping.

Apabila anda ingin mengetahui secara langsung bagaimana kehidupan masyarakat batak pada zaman dahulu, upacara adat batak, serta beberapa peninggalannya, silahkan melirik sejenak ke artikel dibawah ini. Budaya sebagai salah satu faktor pendukung objek wisata di Simanindo unik dan diminati oleh setiap pengunjung.
Banyak kisah menarik tentang cerita nenek moyang/para Raja seperti cerita patung Sigalegale dan peninggalan benda-benda bersejarah. Hal inilah yang menjadi ketertarikan bagi wisatawan, khususnya wisatawan manca negara untuk menyaksikan secara langsung pertunjukan kebudayaan dan kisah leluhur batak yang dapat dilihat di museum Huta Bolon, Simanindo. Parawisatawan sangat tertarik dengan tor-tor , ukiran, bentuk rumah adat yang menggambarkan nuansa Batak, cerita, dan upacara adat yang dulu dilakukan oleh Raja. Barang-barang bersejarah tidak hanya diceritakan keunikanya, tetapi juga dibuat tiruannya untuk dijual dan dijadikan sebagai kenang-kenangan atau kebanggaan telah datang mengunjungi Simanindo. Barang-barang yang dijual antara lain Ulos yang memiliki makna tersendiri yang tersirat, tergantung pada motifnya dan jenisnya masing-masing, ukiran rumah batak, alat musik hasapi, pakaian dengan tulisan "Toba Lake", dan lukisan.
Sejarah Museum
Huta Bolon Saat Belanda berkuasa di Sumatera Utara, mereka mengangkat seorang raja untuk mengepalai nagari dengan menunjuk Raja Sidahuruk sebagai penguasa. Nah, museum Huta Bolon merupakan tempat tinggal Raja Sidahuruk. Beberapa koleksi museum adalah benda-benda peninggalan sang raja. Satu lagi yang menarik di museum ini adalah pesta adat Mangalahat Horbo. Upacara ini sangat memukau bule-bule yang berkunjung lantaran mereka menganggapnya unik. Untuk bisa menikmati pesta adat tersebut, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 50.000,-. Dengan harga tiket tersebut pengunjung sudah dapat menyaksikan secara langsung setiap kegiatan upacara adat yang dilakukan dulunya, sejarah, museum, dan menjadi penari batak sehari sebagai tempat peninggalan benda-benda kerajaan. Dengan tiket sebesar itu, pengunjung diberikan lembaran informasi tentang museum agar memahami makna pesta adat. Ada sembilan bahasa yang mereka sediakan, antara lain Indonesia, Inggris, Spanyol, Belanda, Jepang dan Rusia. Menurut Onsan, Huta Bolon adalah sebuah kampung tua. Huta berarti kampung tradisional orang Batak yang dikelilingi benteng dengan tanaman bambu guna menghalangi musuh masuk ke dalam. Huta hanya mempunyai satu pintu gerbang. Rumah di dalam Huta berbaris di samping kanan dan kiri rumah raja. Rumah raja dinamakn Rumah Bolon. Dihadapan Rumah Bolon terdapat lumbung padi diberi nama Sopo. Dari depan Sopo ini pengunjung bisa menyaksikan upacara adat atau duduk di bangku yang terbuat dari batu. Nah, kalau kamu ingin masuk ke museum ini cukup membayar biaya masuk sebesar Rp5.000,00 saja maka kamu bisa menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah Batak di museum ini. Selain refreshing, liburan, dan bersenang-senag, ada cara lain untuk menikmati liburan sambil belajar sejarah dan sekilas tentang budaya di Tanah Batak khususnya Simanindo. Huta Bolon adalah salah satu museum yang menyimpan 1001 kisah tentang keunikan yang terjadi pada masyarakat batak pada jaman dulu. Berikut cerita Sigalegale dan sekilas tentang budaya:

0 comments:

Post a Comment

ads

ads