Ingin
melihat secara langsung berbagai macam benda bersejarah yang ditemukan
di wilayah Provinsi Sulawesi Barat? Museum Mandar adalah tempat yang
tepat karena museum ini menyimpan banyak koleksi benda kuno,
benda bersejarah, atau beraneka rupa benda unik lainnya. Tidak hanya
benda kuno saja, di Museum Mandar juga disimpan benda-benda khas lainnya
yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Pada awal berdiri, Museum Mandar berada di bawah wilayah administratif Kabupaten Mandar, Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, sejak tanggal 5 Oktober 2004,
terjadi pemekaran wilayah yang melahirkan Provinsi Sulawesi Barat.
Pemekaraan wilayah itu membuat status lokasi Museum Daerah berubah,
yaitu menjadi di bawah wilayah administratif Provinsi Sulawesi Barat,
lebih tepatnya Kabupaten Majene.
Museum
Daerah Mandar atau yang lebih familiar dengan sebutan Museum Mandar,
didirikan pada 2 Agustus 1984. Pendirian museum ini merupakan salah satu
isi dari keputusan yang dihasilkan dalam Seminar Kebudayaan Mandar yang
diadakan di Majene. Gagasan pendirian museum ini disambut baik oleh
seluruh peserta seminar, para sejarawan dan budayawan, serta oleh
pihak-pihak yang berwenang, termasuk pemerintah kabupaten.
Pemerintah
kabupaten segera menindaklanjuti gagasan pendirian museum yang akan
dijadikan sebagai pusat informasi sekaligus pusat penyimpanan
benda-benda bersejarah itu. Akhirnya, dipakailah bekas bangunan yang
pernah digunakan sebagai rumah dinas bupati untuk lokasi sementara yang
akan digunakan sebagai museum.
Selain
itu, untuk mendukung realisasi pendirian Museum Mandar, dibentuk pula
Yayasan Museum Mandar oleh sejumlah sejarawan, budayawan, dan tokoh
masyarakat yang ada di Sulawesi Barat. Yayasan Musem Mandar ini
bertujuan untuk mengelola Museum Mandar serta meningkatkan pembangunan
dalam bidang pelestarian benda-benda budaya. Pada awal berdirinya,
Museum Mandar berstatus sebagai badan swasta yang dikelola oleh yayasan.
Sejak
tahun 1989, pengelolaan Museum Mandar diambil-alih oleh pemerintah
daerah. Oleh karena itu, status hukumnya pun berubah, dari swasta
menjadi Museum Daerah. Artinya, Museum Mandar sudah resmi menjadi milik
pemerintah daerah yang diperuntukkan bagi warga masyarakat. Pada tahun
yang sama, lokasi Museum Mandar dipindahkan dari tempat lama ke bangunan
yang pernah digunakan sebagai gedung Rumah Sakit Majene. Di situlah
lokasi Museum Daerah Mandar berdiri hingga sekarang.
B.Keistimewaan
Hingga
saat ini, benda-benda koleksi yang disimpan di Museum Mandar sudah
lebih dari 1.300 jenis yang meliputi koleksi benda geologi, geografi,
biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi,
keramik, senirupa, hingga teknologi. Hal ini menjadikan Museum
Mandar tidak hanya menyimpan benda-benda yang bernuansa historis saja,
melainkan juga sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda khas dari
cabang-cabang ilmu lainnya. Museum ini juga menyimpan koleksi kerajinan
gerabah, tenun, dan beberapa jenis barang hasil kerajinan khas Mandar
lainnya.
Kendati demikian, koleksi yang
paling banyak menarik minat pengunjung adalah koleksi benda-benda
bersejarahnya. Beberapa jenis benda bersejarah yang disimpan di Museum
Mandar antara lain fosil batu, senjata tajam tradisional, keramik,
piring kuno, aneka pakaian adat, dan berbagai benda kuno lainnya. Usia
benda-benda kuno itu pun bervariasi, bahkan ada yang diperkirakan telah
berusia ribuan tahun.
Benda-benda
bersejarah koleksi Museum Mandar sebagian besar ditemukan di sejumlah
daerah di Provinsi Sulawesi Barat, seperti dari Polewali Mandar, Majene,
atau Mamuju. Diyakini, masih banyak benda-benda peninggalan masa lalu
di berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Barat yang belum ditemukan.
Oleh karena itu, kepada masyarakat yang menemukan benda-benda kuno
disarankan untuk menyerahkannya ke Museum Mandar supaya dapat dikelola dan bermanfaat bagi banyak orang.
Penyimpanan
benda bersejarah di Museum Mandar dimaksudkan untuk memudahkan warga,
apabila hendak melihat benda-benda peninggalan nenek moyang mereka.
Pembangunan Museum Mandar memang ditujukan sebagai pusat penyimpanan
benda sejarah dan budaya di Provinsi Sulawesi Barat karena lokasinya
yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat.
Bangunan
gedung Museum Mandar sendiri juga termasuk bangunan cagar budaya.
Bangunan ini sebelumnya adalah gedung rumah sakit yang sudah digunakan
sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Secara fisik, gedung yang didirikan
tahun 1900 ini masih menyisakan ciri khas Eropa. Bangunan ini
mengandung nilai historis dan menjadi saksi bisu peristiwa penting yang
terjadi di era kolonial maupun ketika rakyat Mandar turut memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
C.Lokasi
Museum
Mandar terletak di Jalan Raden Suradi atau bekas gedung Rumah Sakit
Lama Majene, Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
0 comments:
Post a Comment