Museum Istana Siak merupakan bangunan peninggalan kerajaan Melayu
Islam terbesar di Riau, yaitu kerajaan Siak Sri Indrapura. Museum yang
berupa kompleks istana kerajaan Siak ini dibangun oleh Sultan ke-11
Siak, Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada 1889
dan dinamakan Istana Asserayyah Hasyimiyah yang juga dikenal sebagai
Istana Matahari Timur. Arsiteknya adalah seorang Jerman dengan
mengadopsi gaya arsitektur Eropa, India, dan Arab yang dipadu dengan
arsitektur Melayu tradisional.
Pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim kerajaan Siak
mengalami kemajuan, terutama di bidang ekonomi. Pada masa
pemerintahannya, beliau berkesempatan melawat ke Eropa untuk mengunjungi
Jerman dan Belanda.
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada 1723. Sultan terakhir
kerajaan ini adalah Tengku Sulung Syarif Kasim dinobatkan sebagai sultan
ke-12 dengan gelar Assyaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin yang
kemudian dikenal sebagai Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim
II) pada 1915.
Dengan diproklamasikannya RI pada 1945, Sultan Syarif Kasim II
menyatakan bergabung dengan RI. Beliau menyerahkan mahkota kerajaan dan
uang sepuluh ribu gulden kepada Presiden Soekarno.
KOLEKSI
Koleksi museum ini antara lain berbagai tanda mata yang diberikan oleh
tamu-tamu dari kerajaan lain semasa pemerintahan Sultan ke-11 dan ke-12
Siak dan foto keluarga kerajaan. Selain itu senjata dan benda-benda
kerajaan berupa tombak, keris, meriam, cermin mustika, kursi, lampu
kristal, keramik Cina dan Eropa, sendok bermerek lambang kerajaan, dan
patung pualam bermata berlian.
ALAMAT
Jalan Sultan Syarif Kasim, Siak,
Kabupaten Siak, Riau
Tuesday, November 25, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment