Benteng Keraton Buton terletak sekitar 3 km dari pusat kota Bau-bau.
Benteng ini dibangun pada abad XVI oleh masyarakat Buton, terbuat dari
batu gunung yang disusun rapi dengan kapur sebagai bahan perekat. Di
zaman kerajaan Buton, benteng ini berfungsi sebagai basis pertahanan
dari serangan bajak laut dan penjajah Belanda.
Benteng ini mempunyai 12 pintu masuk dan keluar yang masing-masing
mempunyai nama. Di dalam benteng ini terdapat peninggalan objek wisata
sejarah sebagai berikut: Masjid Agung Keraton dibangun sekitar abad XVI,
tiang bendera dari masa abad XVI, meriam buatan abad XVII, dan rumah
bekas Kesultanan Buton yang sekarang digunakan sebagai Museum Kebudayaan
Wolio (Pusat Kebudayaan Wolio).
Gagasan pendirian museum datang dari putra Sultan Buton ke-38 Drs. H.
La Ode Manarfa Kaimuddin KK pada 1980. Saat ini Museum Kebudayaan Wolio
dikelola oleh keluarga keturunan Sultan Buton ke-38.
KOLEKSI
Koleksi museum terdiri atas benda-benda tinggalan dari Kesultanan Buton
ke-38, berupa alat-alat upacara: tempolong, altar, vas bunga; senjata
atau alat perang: tombak, meriam, topi, dll; alat kesenian; alat rumah
tangga; foto-foto; keramik; dll.
ALAMAT
Jalan La Buke, Kelurahan Baadia,
Kecamatan Murhum, Kabupaten Kota Bau-bau,
Sulawesi Tenggara
Wednesday, November 26, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment